Kamis, 13 Juli 2017

SAHNYA ISLAM SESEORANG YANG BARU BERSYAHADAT SAAT MENJELANG KEMATIAN SEBELUM SEKARAT DAN TIDAK BOLEH MEMOHONKAN AMPUN BAGI ORANG MUSYRIK

SAHNYA ISLAM SESEORANG YANG BARU BERSYAHADAT SAAT MENJELANG KEMATIAN SEBELUM SEKARAT DAN TIDAK BOLEH MEMOHONKAN AMPUN BAGI ORANG MUSYRIK

HADITS KE 16

Al-Musayyab bin Hazn mengisahkan, "Menjelang Abu Thalib wafat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam datang menemuinya dan mendapati Abu Jahal bin Hisyam dan Abdullah bin Abu Umayyah bin Al-Mughirah sudah berada di sisinya. Rasulullah saw bersabda kepada Abu Thalib, 'Wahai Paman, ucapkanlah La Ilaha ilallah. Satu kalimat sebagai penyaksianku bagimu nanti di hadapan Allah.'

Kemudian Abu Jahal dan Abdullah bin Abu Umayyah berkata, 'Wahai Abu Thalib, apakah engkau akan meninggalkan agama Abdul Mutthalib?'

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengulang terus ucapannya kepada Abu Thalib tetapi Abu Jahal dan Abdullah bin Abu Umayyah juga terus mengulang ucapannya, hingga akhirnya Abu Thalib mengucapkan kepada mereka bahwa dia tetap di atas agama Abdul Mutthalib dan enggan mengucapkan La Ilaha ilallah. Kemudian Rasulullah saw bersabda, 'Demi Allah, sungguh, aku akan memohonkan ampun untukmu kepada Allah selama aku tidak dilarang.'

Kemudian Allah menurunkan firman-Nya:
Yang artinya :
'Tidak patut bagi Nabi dan orang-orang yang beriman untuk memintakan ampun kepada Allah bagi orang-orang musyrik, meskipun mereka kerabat yang dekat, sesudah nyata bagi mereka bahwa mereka adalah penghuni neraka Jahim.' " (At-Taubah: 113).

(HR. Bukhari, Kitab: "Jenazah" (23), Bab: Apabila seorang musyrik mengucapkan 'Laa Ilaha illa Allah' saat menjelang mati (81))


Sumber : Kitab Al-Lu'lu wal Marjan Mutiara Hadits Sahih Bukhari dan Muslim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar